‘Si Manis Jembatan Ancol’ wakili
DKI di Festival Teater Remaja
DELEGASI Provinsi DKI Jakarta yang diwakili Tim Teater Patlapiti dari SMAN 48 Pinang Ranti Jakarta Timur, tampil dalam penutupan Festival Nasional Teater Remaja se Indonesia di gedung Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (4/11).
Penampilan 36 siswa tersebut cukup memukau penonton yang hadir, dengan mengangkat cerita berjudul “Si Manis Jembatan Ancol”. Cerita ini mengisahkan perjuangan seorang wanita melawan kesewenangan yang terjadi pada kaumnya. Perjuangan dilatari cinta dan keyakinan bahwa wanita mempunyai hak yang sama dengan pria. Hanya saja perjuangan itu akan menjadi berat jika harus melawan zaman di mana perempuan belum berada di zaman seperti sekarang ini.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Arie Budhiman MSi sebelumnya menuturkan, delegasi DKI ini adalah peraih Juara I pada Festival Teater SLTA 2009 .
Peserta lainnya yang tampil, adalah delegasi Sumatera Selatan yang mengangkat cerita “Abu Awas”.
Kemudian disusul Sulawesi Utara yang mengambil cerita “Kotak”. Jalan ceritanya cukup membuat teka teki andaikan sinopsisnya tidak diumumkan terlebih dahulu. Dari lima pengamat tampak hadir Jose Rizal Manua. Remy Silado juga datang pada awal penampilan teater dari Sumatera Selatan. Anggota tim pengamat lainnya para budayawan Ninike L Karim, Franky Raden,Benni Johannes dan Wisran Hadi.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Disparbud DKI, Jusuf Sugito yang hadir pada penutupan tersebut mengakui para peserta dari daerah rata-rata tampil bagus. Namun penampilan teater DKI tidak kalah bagusnya.
“Dengan mengikuti festival demikian ini para peserta menjadi lebih percaya diri sambil saling tukar pengalaman,” kata Jusuf. Apalagi untuk DKI Jakarta pembinaan di bidang seni teater remaja terutama di SLTA cukup bagus karena tiap tahun ada festival teater SLTA.
Menurut Jusuf Sugito, walaupun dalam teater itu ada teknik acting dan kepura-puraan untuk menjiawai karater tokoh sesuai dengan castingnya , tetapi pada hakekatnya orang teater mengutamakan kejujuran melihat kenyataan dan menyikapi nilai-nilai yang ada.
Festival ini berlangsung selama 4 hari yang dibuka oleh Dirjen Nilai Budaya, Seni dan Film, Drs Tjetjep Suparman MSi, pada Senin (1/11) yang lalu. Sedang penutupannya dilakukan Direktur Kesenian. Tampak para siswa TK,SD sampai SLTA dari berbagai wilayah kota Jakarta Timur, Jakarta Selatan.
Seorang penonton Yosep Rahardiyo menilai penampilan grup teater remaja ini cukup menghibur. Kebanyakan mereka mengangkat cerita lokal namun kostumnya tidak terpaku pada kurun zaman yang digambarkan, bahkan campuran. (aliem)
0 komentar:
Posting Komentar