Jumat, 28 Februari 2014







Rezeki, peluang kerja dan kesempatan berkarya itu, bertebaran di mana-mana ternyata. Termasuk dari menulis tentang bahaya dan dampak dari mengkonsumsi narkoba. Gak percaya? Berikut ini pengalaman pribadi yang saya tulis dalam sebuah catatan harian. Semoga bermanfaat.


Setelah “pensiun dini” dan lepas status sebagai wartawan atau karyawan Harian Terbit (Pos Kota Grup) pasca koran sore ini dijual oleh pemiliknya, Allah memberikan banyak peluang dan lapangan kerja bagi teman-teman wartawan dan karyawan eks Harian Terbit, terutama mereka yang tidak terpakai (tidak diikutkan) bekerja di menejemen baru.

Ini semua karena merasa berangkat dari nasib dan takdir yang sama sebagai sesama pekerja media eks Harian Terbit yang belakangan ternyata “terbenam” itu. Lebih jauh dari, juga karena kesadaran oleh pengaruh semangat untuk tetap eksis, atau untuk tetap berjuang mempertahankan keterampilan, keahlian dan meneruskan perjuangan mencari nafkah untuk keluarga.

Alhamdulillah, rezeki, peluang kerja dan kesempatan berkarya itu memang gak harus ke mana-mana. Ada bagian dan jatah masing-masing bagi siapa pun setiap hamba Allah. Meski tentu saja, tak harus, atau tak lagi berada dalam satu kapal bernama mass media. Baik cetak atau versi online sekalipun.

Sayalah contohnya. Selepas dari koran Harian Terbit, Alhamdulillah teman-teman sesama jurnalis maupun relasi lama semasa aktif meliput berita di lapangan, menawarkan pekerjaan dan membuka peluang kerja untuk bidang pengelolaan media. Ada yang mengajak menghidupkan media yang sudah lama mati, ada yang minta meneruskan hidup media yang pemiliknya beralih ke dunia politik sebagai calon legislatif, atau melahirkan media baru dengan segala sesuatunya dimulai dari titik nol.

Bahkan, nah ini yang luar biasa saya kira. Ada teman atau relasi yang mengajak untuk ikut mengelola usaha yang tak ada kaitannya dengan kemampuan dan keahlian saya dari sebelumnya: bisnis narkoba. Naudzubillahi min zaliq …

“Gak deh,” kata saya kepada teman yang sekaligus relasi itu.

“Emang sih untungnya banyak. Dalam sekejap bisa kaya raya. Itu kalau lancar dan gak ketangkap polisi, hehehe…. Sudahlah. Biarpun hidup saya selama ini melarat, gak bakalan mungkin saya jalani pekerjaan sebagai pengusaha narkoba. Emang gak ada lagi pekerjaan, apa?”.

“Ini juga pekerjaan, Nur. Bahkan cocok dengan keterampilan dan duniamu. Pokoknya ini adalah habitat kamu, Nur,” bujuk teman tadi. Bisnis narkoba koq katanya kembali ke habitat? Dari mana ceritanya?.

Singkat cerita, “bisnis” menyangkut narkoba ini pun akhirnya saya jalani dengan “enjoy” dan tentu saja
menghasilkan rupiah. Bersama teman-teman blogger — komunitas penulis di dunia maya via internet di blog — terpilih sebagai salah satu peserta yang ikut dalam proyek penulisan 10.000 halaman bertema narkoba dengan hastag #IndonesiaBergegas ini.

Sabtu pagi 22 Februari 2014 kemarin, berkumpul sekitar 40-an blogger di Restoran “Mie Ceker” Bandung, Cabang Pondok Gede, Jalan Pondok Gede Raya No 9 Jakarta Timur. Mereka melakukan Kopdar (Kopi Darat) sambil mendengarkan pemaparan tentang bahaya Narkoba dari pihak Badan Narkotika Nasional (BNN). Hadir langsung Direktur Diseminasi Informasi BNN, Drs Gun Gun Siswadi, M.Si ditemani stafnya, Ibu Retno dari divisi media BNN.

Menulis apa saja, asal sesuai tema pokok yakni tentang narkoba. Mulai dari cerita fiksi (cerpen, puisi) hingga
tulisan opini atau hasil reportase dari lapangan. Setiap penulisan artikel, memasukkan key word : Mencegah dan menyelamatkan pengguna narkoba, pengguna narkoba lebih baik di rehabilitasi daripada di penjara, dan tahun 2014 sebagai “Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba”.

Penyelenggaranya memang berkaitan dengan pencegahan dan penyelamatan pengguna narkoba, yakni Badan Narkotika Nasional (BNN), bekerja sama dengan asosiasi Blogger Reporter Indonesia (BRID). Hingga Jum’at 27 Februari 2014 Pukul 10.00-11.00, sudah terkumpul puluhan artikel dari 40 blogger yang hadir waktu pencanangan menulis untuk 10.000 halaman ini.

“Saya dan Choirul Huda diminta datang bertemu Bapak Gun Gun Siswadi dan Ibu Retno di BNN Cawang. Pada kesempatan itu kami menyampaikan Rekapitulasi Laporan pelaksanaan penulisan terkait Upaya Pencegahan Narkotika oleh sobat sobat Blogger Reporter (BR). Pak Gun Gun mengucapkan terima kasih dan merasa gembira menerima 22 buah artikel dan akan dilaporkan langsung kepada Bapak Kepala BNN Komjen Pol Drs Anang Iskandar,” tulis Pak Thamrin Dahlan, yang boleh disebut “Pimpro” dan kegiatan ini.

Alhamdulillah, rezeki dan peluang kerja itu, selalu ada ternyata termasuk dengan menulis soal bahaya dari dampak yang namanya narkoba. Istri saya sampai nyeletuk saat saya ketik artikel ini.

“Hebat benar itu narkoba ya. Dengan menulis bagaimana bahayanya narkoba itu saja, sudah bisa mendatangkan manfaat bagi penulisnya. Semoga yang membaca juga mendapat manfaat terutama pencerahan dan kesadaran baru”.

Amin, Insya Allah.

Kota Bekasi, Sabtu 1 Maret 2014 pk. 07.50 WIB

Salam,
Nur TERBIT


www.nurterbit.com
www.nurterbit.blogspot.com
www.kompasiana.com/daeng2011

0 komentar:

Posting Komentar