Gunawan Makkarateng, 'Mr Duren' dari Sinjai. Berkat usahanya menekuni kebun duren (durian), Gunawan Makkarateng, petani tradisional asal Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan, akhirnya bisa "memetik" dua hasil kebunnya sekaligus. Gelar 'Mr Duren' dan sertifikat dari Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
"Durian Monthong saya dapat sertifikat produk Prima 3, dan saya diberi gelar
Mister Duren," kata Gunawan Makkarateng, dengan mata berkaca-kaca, saat ditemui Harian Terbit di kebunnya, di Mannanti, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.
Sambil menikmati buah duren hasil panennya, Gunawan memperlihatkan penghargaan yang diraihnya berupa sertifikat produk Prima 3 dengan nomor 26/7-3-01/00-001-07/2009 dari Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.
Sertifikat produk Prima 3 ditandatangani Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sulsel, Muhammad Kasim Alwi. Kasim menyebutkan bahwa durian Montong Mannanti dinyatakan aman dengan level residu di bawah ambang batas.
Gunawan mengatakan, sertifikat ini diserahkan langsung oleh Gubernur ulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo. Gunawan sendiri mengaku mengelola kebun durian Monthongnya dengan sistem Good Agriculture Practices (GAP), dimana pengelolaan kebun dilakukan dengan budidaya yang baik untuk menjaga kelestarian lingkungan.
"Lingkungan yang baik dapat menghasilkan produk yang bermutu, sehat dan aman dikonsimsi," tutur Gunawan, didampingi tenaga ahli yang membantunya selama ini, Nur Estiati, Sarjana Pertanian alumni Universitas Hasanuddin, Makassar.
Perkenalan Gunawan dengan Nur Estiati, punya cerita tersendiri.
Melalui tangan dingin gadis yang sehari-hari sebagai Konsultan Hama Penyakit -- masih berstatus THL (tenaga harian lepas) dari Balai Proteksi Hama Penyakit Tanaman Pangan dan Holtikultura Tingkat I Provinsi Sulsel -- inilah Durian Monthong Gunawan bisa berkembang pesat.
Saat ini, Gunawan dengan penuh percaya diri, sudah berani memasang spanduk di kebun duriannya dengan tulisan menyolok "Usaha Agribisnis Ikhtiar Kebun Induk Durian Monthong".
Kebun di atas lahan seluas 8,5 hektar dengan jumlah pohon durian sebanyak 1.445 ini, juga sekaligus dijadikan Gunawan sebagai lahan pembibitan, budidaya dan riset. Lokasinya jauh terpencil dengan udara sejuk di Kelurahan Mannanti, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, atau sekitar 250 kilometer arah selatan Kota Makassar.
Menurut Gunawan, kebunnya dikelola secara organik atau menggunakan bahan alami dengan pupuk kandang dan kompos. Untuk mencegah hama penyakit tanaman, Gunawan juga menggunakan pestisida nabati alamiah seperti daun rimba dan buah mahoni.
Selain mengelola kebun dengan sitem GAP, Gunawan juga mengembangkan usaha kebun dengan sistem agribisnis, mulai dari pembibitan, budidaya tanaman, sampai pada pemasaran hasil buah. (aliem)
0 komentar:
Posting Komentar