Minggu, 28 November 2010




JAKARTA -- Kasudin Kebersihan Jakarta Timur, M. Iwan Saali mengakui saat ini di sepanjang rel kereta api, khususnya mulai dari Stasiun KA Jatinegara hingga Stasiun KA Cakung, terdapat 30 titik lokasi pembuangan sampah liar. Sementara di sepanjang bantaran Kali Baru, Kramatjati terdapat 76 titik lokasi.

”Kami sudah berulangkali menghimbau agar warga tidak lagi membuang sampah sembarangan. Namun nyatanya sampai sekarang malah semakin merajalela, bukan hanya di saluran air, sampah juga dibuang di pinggir rel kereta api,” tukas M. Iwan.

Ironisnya, walau telah dibersihkan, warga kembali membuang sampah di sejumlah TPS liar tersebut. Karenanya ia meminta pada seluruh aparat di tingkat kelurahan maupun kecamatan untuk sama-sama membantu melakukan pengawasan di lapangan. Sehingga warga tidak lagi membuang sampah sembarangan. Apalagi diakuinya bahwa sampah di sepanjang rel kereta api itu sangat menyulitkan petugas untuk melakukan pembersihan.

Pada bulan Oktober lalu ia mengaku telah membersihkan sampah yang ada di sepanjang rel kereta api tersebut. sedikitnya 200 petugas dan 15 truk sampah dikerahkan ke lapangan. Hasilnya sekitar 120 kubik sampah berhasil diangkut dan dibuang ke TPA Bantargebang, Bekasi. Namun kini sampah kembali menumpuk di sejumlah TPS tersebut.

Hal senada diungkapkan Soebiandono, Kasie Penanggulangan Sampah Sudin Kebersihan Jakarta Timur. Menurutnya, tumpukan sampah di sepanjang rel kereta api ini sebenarnya sudah ada sejak setahun silam. Warga seenaknya membuang sampah di tempat terlarang tersebut karena lemahnya pengawasan di lapangan. Ia sendiri tak mampu mengawasi perilaku warga tersebut lantaran umumnya sampah dibuang pada malam hari.

”Dipikir-pikir, sebenarnya mubazir juga kalau kita bersihkan sampah di pinggir rel secara terus menerus. Karena tidak ada tindaklanjut dari pihak kelurahan maupun kecamatan. Harusnya mereka turut melakukan pengawasan di lapangan,” tukasnya. Ia juga menyayangkan sikap PT KAI yang kurang peduli terhadap banyaknya sampah di sepanjang rel kereta api tersebut.

Soebandiono mengaku, sebenarnya pembersihan sampah di sepanjang rel kereta api itu bukan bagian dari tupoksi institusinya. Kalaupun ia pernah melakukan aksi bersih-bersih karena hanya ingin memberikan motivasi pada pihak kelurahan, kecamatan dan PT Kai agar mereka selalu membantu dalam menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing. (aliem)

0 komentar:

Posting Komentar