Rabu, 24 Agustus 2011

Karya tulis berjudul "Melongok Kiprah Pramuka di balik Jeruji Besi" yang dimuat di Harian Terbit, Jakarta, edisi tanggal 18 Mei 2011 ditetapkan oleh dewan juri sebagai juara I Lomba Karya Tulis Kepramukaan bagi wartawan dan umum yang digelar memperingati HUT ke-50 Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

"Tulisan karya Nur Aliem Halvaima, wartawan Harian Terbit ini mengungguli 62 karya tulis yang sebelumnya dimuat pada media cetak dan media online dengan nilai 250. Dengan keputusan ini, pemenang berhak mendapatkan trofi tetap, piagam penghargaan dan uang tunai sebesar Rp 7,5 juta," kata Kepala Humas Kwarnas Pramuka, Saiko Damai. Hadiah diserahkan Ketua Kwarnas Pramuka, Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH di lapangan Gadjah Mada kompleks Pusdiklatnas, Cibubur, Jakarta, kemarin.

PERSIAPAN
 
Sewaktu mempersiapkan tulisan tersebut, Nur Aliem mengaku beruntung karena saat itu belum ada larangan dari Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar yang tidak mengizinkan pers wawancara dengan narapidana maupun pengelola Rutan maupun Lapas seperti sekarang ini.
 
Namun sempat juga ditolak oleh pihak Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, tempat para narapidana dilatih Pramuka. Surat permohonan wawancara dari Harian Terbit yang sudah diajukan, harus menunggu jawaban dari Dirjen Lapas, Kementerian Hukum dan HAM. Tapi seminggu kemudian, akhirnya bisa diizinkan. 

"Kesempatan ini tidak saya sia-siakan. Segera masuk ke Rutan mengumpulkan data dan wawancara dengan petugas dan para narapidana. Saya pikir ini pasti menarik ada narapidana dilatih Pramuka. Eh ternyata memang tulisan itu terpilih sebagai juara, sekaligus sebagai hadiah ulang tahun dan bingkisan lebaran bagi saya," kata Nur Aliem yang lahir di Makassar, satu tahun lebih tua dari tanggal berdirinya Pramuka.   

Selain Nur Aliem Halvaima, dewan juri beranggotakan Untung Widyanto (wartawan Koran Tempo) sebagai ketua, Warief Djajanto Bassorie (Lembaga Pers Dr Soetomo), Nanang Junaedi (Praktisi Humas) juga memutuskan juara II adalah karya I Komang Adi Putra, wartawan Pewarta Indonesia.com, Denpasar Bali dengan nilai 246 berjudul "Sedikit Bukan Berarti Gak Eksis" terbit tanggal 9 Juli 2011.
 
Sedangkan juara III hasil karya Ganar Aditya dengan judul "Satu Pramuka Untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia" yang terbit 8 Juli 2011 di Harian Medan Pos, Medan Sumut. Mereka mendapatkan tofi, piagam penghargaan dan uang tunai masing-masing Rp 5 dan 3 juta.

LOMBA FOTO

Selain lomba karya tulis, ditetapkan juga juara lomba foto kepramukaan dari 159 foto yang dinilai, masing-masing juara I Sugede S. Sudarto dari Solo dengan judul "Ikatan Bathin", juara II  Rafly Rinaldy dari Jakarta dengan judul "Benderaku", juara III Anis Efizudin dari Temanggung, Jawa Tengah.
 
Para pemenang mendapatkan trofi, piagam penghargaan dan uang tunai masing-masing untuk juara I Rp 5 juta, juara II Rp 3 juta, juara III Rp 2 juta. Juri lomba foto Dicky Suryadi (Andalan Pramuka), Lasti Kurnia (Wartawan/Fotografer Harian Kompas), IGN Liliek (pewarta foto). (aliem)


KOMENTAR SEPUTAR LOMBA KARYA TULIS TERSEBUT, DIKUTIP DARI
FACEBOOK, 23 AGUSTUS 2011


    • D.A. Allison Selamat untuk Bang Nur Aliem Halvaima...
      21 Agustus jam 11:40 · · 1 orang
    • Iriani Pinontoan Slamat,ya bung...
      21 Agustus jam 13:01 melalui seluler · · 1 orang
    • Kamsul Hasan Selamat dan sukses serta ikut lomba yang lain lagi
      21 Agustus jam 14:49 ·
    • Nelson Siahaan Bravo kawan...Sukses selalu
      21 Agustus jam 18:24 · · 1 orang
    • Darman Syah Kalau bisa yang sudah pernah juara, jangan diikutin lagi Ketua. Kasih kesempatan dengan yang lain... Xixixixixixixiii
      21 Agustus jam 18:41 · · 1 orang
    • Kamsul Hasan Buat teman teman, selama liburan panjang Idul Fitri ada lomba peliputan KPU/USO. Intinya di seluruh pelosok desa harus sudah terbangun sarana telekomunikasi suara atau diberi nama sebagai DESA DERING.

      Nah, kalau anda menjumpai ada desa yang terisolir ga punya sarana telepon bisa menjadi bahan liputan baik cetak, online, radioa dan TV.

      Sebaliknya desa tersebut memiliki perangkat KPU/USO namun tidak optimal karena mungkin adanya di dalam ruang kerja perangkat desa, juga bisa jadi bahan tulisan.

      Hal lain yang bisa diliput adalah kemudahan akibat adanya KPU/USO misalnya tinggal akan telepon transaksi komoditi bisa lebih mudah dan lancar sehingga meningkatkan gerak perekonomian rakyat.

      Khusus teman teman yang tertarik dengan DESA PINTAR yang sudah masuk perangkat internet bisa membuat liputan manfaat dan dampak internet pada masyarakat pedesaan.

      Atas nama DEWAN JURI, kami mengundang dan menunggu partisipasi teman teman media pers, terima kasih
      21 Agustus jam 19:12 melalui · · 1 orang
    • Iriani Pinontoan Bang Kamsul...lomba ini terbatas wartawan saja kah atau boleh umum atau anggota CJ?tks
      21 Agustus jam 21:17 melalui seluler ·
    • Kamsul Hasan Siapa saja prinsipnya boleh ikut asalkan dimuat pada media massa yang berbadan hukum Indonesia
      22 Agustus jam 5:38 ·
    • Iz Hasibuan Mantab..
      22 Agustus jam 6:21 ·
    • Adi Sudarto salam sukses kawan
      22 Agustus jam 6:31 · · 1 orang
    • Nur Aliem Halvaima Hermann Garoet, Iz Hasibuan, D.A Alison, Iriani Pinontoan, Kamsul Hasan, Nelson Siahaan, Darman Syah, Adi Sudarto, terima kasih atas motivasinya...semoga ini memberi semangat utk terus menulis, sembari ikut lomba karya tulis pd kesmpatan lain....
      22 Agustus jam 9:13 · · 1 orang
    • Ismet Rauf Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar sama-sama berpendapat : Kasta wartawan itu bermula dari hanya dapat membuat berita, lalu kalau kompetensi meningkat maka ia mampu menulis artikel, meningkat lagi komptensinya, ia mampu/dipercaya menulis editorial/tajuk rencana, nah meningkat lagi kompetensinya adlah berkompetensi menulis buku. Maka wartawan2 senior kita yang berkompetensi tinggi banyak menulis buku seperti Rosihan Anwar (saya punya 21 karya buku beliau), Mochtar Lubis (saya punya 7 karya buku beliau), Goenawan Mohammad, Yulius Pour dll. -Menulis buku adalah mahkota wartawan-, tutur Rosihan Anwar tntang wartawan berkompetensi tinggi. Sementara Parni Hadi menambahkan, wartawan seperti itu juga diakui kebolehannya oleh berbagai fihak shingga misalnya dipercaya jadi nara sumber di seminar/lokakarya (bukan hanya sbg moderator), diminta jadi konsultan (kehumasan, komunikasi massa) dll. Jadi kompertensi tidak melalui ujian dalam kelas he he he. Maka pd wartawan muda, selalulah tingkatkan kompetensi mulai dengan kemampuan dlm reportase trmasuk investigasi, kemampuan menulis berita, menulis artikel dst. Walcome.
      23 Agustus jam 9:22 · · 3 orang
    • Kamsul Hasan Rekan-rekan yang berminat bisa mengontak di no 0217807010 dengan Pak dodo. Daftar lokasi KPU/USO yang ada di pelosok tanah air untuk lomba liputan Desa Dering dan atau Desa Pintar
      23 Agustus jam 15:18 · · 1 orang
 

0 komentar:

Posting Komentar