Kamis, 24 November 2011


KEBON Raya Cibodas - LIPI berada di kaki Gunung Gede dan  Gunung Pangrango. Lokasinya berada pada ketinggian kurang lebih 1.300 – 1.425 meter di atas permukaan air laut dengan  luas 84,99 hektar. Temperature rata-rata 20,06°C. kelembaban80,82%, dan rata-rata curah hujan 2.950 mm per tahun.

Tidak heran kalau dalam sekejap, udara dingin terasa  menusuk sampai ke tulang-tulang. Badan yang sudah terbiasa dibalut cuaca panas kota Jakarta, tiba-tiba seperti berontak dengan perubahan iklim tersebut.

"Untung ya kita bawa jaket tebal dari Jakarta. Kalau tidak? Wah udah kayak apa nih badan," kata Noerito, teman jurnalis dari Beritajakarta.com, media online milik Pemprov DKI Jakarta saat kendaraan kami mulai mendekati lokasi Kebon Raya Cibodas, awal Oktober 2011 lalu.

Secara keseluruhan, kami cukup puas berkunjung ke Kebun Raya Cibodas. Sambil berekreasi, juga  bisa mengenal tumbuh-tumbuhan dan sekaligus menikmati keindahan Sang Pencipta. Mau tahu asyiknya berwisata flora di Cibodas? Berikut catatan perjalanan kami.

Dengan mobil sedan pribadi, Noerito bersenandung-ria di belakang stir membawa saya dan Julian, wartawan harian Pos Kota, yang duduk sendirian di jok belakang. Dasar jurnalis, jemarinya tidak henti-henti memencet keypad BB-nya di tengah kepadatan arus lalulintas yang merayap di jalur Puncak.

"Biasa Bang, lagi ngetik berita nih untuk kantor," kata Julian.

Kami bertiga -- saya, Noerito, Julian --  memasuki objek wisata ini setelah menempuh perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi milik Noerito yang dari Polsek Jatinegara, Jakarta Timur. Suasana usai Maghrib mengiring perjalanan ini menuju Cianjur.

Baru beberapa saat lepas dari pintu tol Jagorawi, kami sudah harus menepi lagi ke tempat peristirahatan di Sentul. "Wah, lampunya padam," kata Noerto. "Terlambat deh kita mengikuti acara Pak Wali," timpal Julian. Tujuan kami ke Cibodas, selain rekreasi juga memang menghadiri acara outbound yang digelar Walikota Jakarta Timur, Murdhani.

Kasi Kehumasan Sudin Kominfomas Pemkot Administrasi Jakarta Timur, Gatut Sudarsono, bergantian dengan Rodin Daulat, Redaktur Pelaksana Media Online Jaktim, berkali-kali menelpon mencemaskan kondisi kami yang belum juga sampai di lokasi. Hanya karena si tukang bengkel yang memberi keyakinan bisa mengatasi lampu mati, yang mungkin membuat bangkit semangat untuk harus tiba di Cibodas, malam itu juga.

Beberapa menit dikutak-katik, hanya lampu sebelah kanan yang  berfungsi. Dengan modal "Si Pendekar Mata Satu" inilah, kendaraan akhirnya dipaksakan merayap sambil "meraba-raba" di jalan tol hingga Ciawi untuk mencari bengkel. Di Jalan Raya Puncak, tepatnya di Cibogo, tukang bengkel bersusah-payah memperbaikinya. Perjalanan diteruskan.

Suasana pertigaan Cibodas menuju ke arah Kebun Raya Cibodas, hujan mengguyur jalanan. Suasana objek wisata ini cukup sejuk dan tenang karena jauh dari keramaian. Kepenatan akibat kendala teknis di perjalananan, tak terasa lagi.

"Kebun Raya Cibodas juga berfungsi sebagai tempat rekreasi bagi mereka yang selama ini sibuk oleh pekerjaan rutin," komentar Sekertaris Kota Administrasi Jakarta Timur, Husein Murad.

Sekalipun melelahkan, akhirnya "perjalanan nekad" ini bisa terlewatkan dengan selamat, aman, dan nyaman. Itu mungkin sebabnya, kami bertiga langsung meringkuk di kamar hotel  Puncak Inn, tempat kami menginap begitu tiba di Cibodas.

Rasa lelah baru terasa menggelitik sekujur tubuh saat sudah tergeletak di atas kasur. (aliem)

** (Tulisan ini juga dimuat di Harian Terbit, Rubrik Wisata, edisi Jumat 14 Oktober 2011 dan di blog: www.aliemhalvaima.blogspot.com)

 kompasiana.com facebook.com

0 komentar:

Posting Komentar