Selasa, 27 April 2010

BELUM banyak yang tahu, bahwa Proklamator Soekarno (Bung Karno), ternyata punya seorang
putra hasil pernikahannya dengan Ny Jetje Langelo, putri petani kopra Desa Lembean, Manado, Sulawesi Utara. Dialah Gempar Soekarnoputra. Apa kiprahnya saat ini?

SALAH satu sesepuh dari ormas Forum Betawi Rempug (FBR) ini, selain sehari-hari sebagai pengacara dan penasehat hukum, Dr RM Moh Gempar Soekarnoputra, SH -- begitu tertulis di kartu namanya -- juga aktif di dunia politik sebagai Wakil Ketua Umum Partai Barisan Nasional (Barnas).



Dalam pertemuan tidak terencana di sudut sebuah kantin di Kantor Walikota Jakarta Timur, Gempar yang datang sebagai kuasa hukum warga korban gusuran proyek Banjir Kanal Timur (BKT), bercerita banyak hal. Salah satunya, tentang budaya Betawi dan kondisi pariwisata Jakarta. Berikut petikan wawancaranya dengan Nur Aliem Halvaima dari Harian Terbit, Rabu (28/10) sore, didampingi koleganya, H. Marhaban.

Bagaimana Anda memandang budaya Betawi saat ini?

Sebenarnya, budaya Betawi itu, kita semua punya kewajiban untuk memeliharanya. Siapa pun dia, apakah gubernur dari suku yang lain, atau dari etnis Betawi sendiri. Kita sudah merasa budaya Betawi ini milik kita secara nasional, karena itu wajib kita lestarikan bersama.

Dengan cara bagaimana melestarikannya?

Ya, kita harus gali lagi. Mana budaya Betawi lain yang belum diakomodir, mari kita percantik lagi. Selain mengusung seni tradisional agar tampil bagus, juga sekaligus harus menarik bagi wisatawan. Entah itu wisatawan lokal, terlebih wisatawan mancanegara. Dunia pariwisata kita harus digalakkan, digairahkan. Tugas Menlu dan Deplu, juga harus secara terus-menerus memperkenalkan Indonesia di luar negeri.

Sebagai sesepuh FBR, sejauhmana peran ormas Betawi ini?

Jadi begini, banyak orang Betawi terpanggil, karena mereka selama ini terpinggirkan. Itulah yang mengilhami Kiai Fadholi (Almarhum KH Fadholi El Muhir, mantan Ketua Umum FBR) membentuk ormas ini. Gampangnya begini, kalau ada yang mau jadi walikota atau gubernur, prioritaskanlah orang Betawi. Masak sih sebagai orang Betawi, tidak bisa diikutkan membangun komunitas Betawi. Karena itu saya minta kepada orang Betawi, kejarlah ilmu setinggi langit, dan rendahkanlah dirimu sedalam mutiara di laut.

Dari semua yang Anda sebutkan, yang mana paling prioritas?

Yang paling penting, kalau ibukota ini bagus, karakter pendatang (kaum urban, red) secara langsung juga mempengaruhi. Kenapa? Sebab masyarakat yang berbudaya, mereka tentu berakhlak dan bermoral. Dengan demikian akan mempengaruhi pendatang daerah lain. Kita semua berkewajiban menjaganya agar dikenal oleh bangsa-bangsa dari negara lain, bahwa, inilah Indonesia yang sebenarnya.

Soal isu teroris yang juga mengancam kota Jakarta?

Teroris itu, masalahnya tentu imbasnya akan ke mana-mana. Bukan hanya meresahkan dan mendatangkan suasana mencekam di dalam negeri, tapi juga berimbas ke manca negara.Yang paling penting, tugas semua ini ada di pundak Menteri Luar Negeri dan Departemen Luar Negeri. Walau setiap saat ada ancaman teroris, tapi Indonesia haruslah tetap terkendali. Karenanya kita ini harus terus berupaya membasmi terorisme. Tidak ada negara yang senang negaranya dikaitkan dengan agama, sebab agama mana pun di dunia ini, tidak ada yang pernah mengajarkan kekerasan, apalagi tindakan teroris. Contoh Nurdin M Top, Azhari, bukan orang Indonesia. Mereka hanya datang dan mempengaruhi bangsa kita, mempengaruhi orang-orang yang stres. Inilah yang harus dilawan (aliem/hasil wawancara di Harian Terbit).

1 komentar:

  1. Hello all we will provide the latest news on our website is AishaNews.com with this site will provide the latest news and all the best for Aisha News
    Aisha Populer News Your reference.

    BalasHapus