Senin, 26 April 2010
















Fauzi Bowo, mengukuhkan pengurus Majelis Dzikir Al-Fauz Jakarta Timur diketuai Arifin H Ibrahim (Sekretasi Kota), di Masjid Al-Azhar, (Sabtu, 24/04).


GUBERNUR DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, Jakarta membutuhkan ketenangan tanpa ada isu menyesatkan, apalagi beberapa waktu yang lalu telah diuji dengan peristiwa Mbah Priuk, di Jakarta Utara yang sempat memakan korban jiwa.

“Saya tidak ingin memperpanjang masalah. Sebagai pimpinan Provinsi DKI Jakarta, saya jamin tidak akan ada situs sejarah Islam yang akan digusur," kata Fauzi Bowo, usai mengukuhkan pengurus Majelis Dzikir Al-Fauz Jakarta Timur diketuai Arifin H Ibrahim (Sekretasi Kota), di Masjid Al-Azhar, Sabtu (24/04-2010)

Menurut Bang Foke -- sapaan akrab Gubernur DKI -- jika ada pihak yang menyebarkan isu bahwa gubernur tukang gusur tak terkecuali makam, itu adalah isu menyesatkan sebab justru Pemprov akan memugar. Karena itu, peziarah memerlukan suasana tenang, jangan mudah terprovokasi.

“Komitmen saya untuk melestarikan situs sejarah tidak akan berkurang. Sebelum jadi gubernur dan setelah menjadi Sekda, sudah saya kerjakan apalagi sekarang sudah menjadi Gubernur. Justru saya kawatir, ada pihak yang ingin memanfaat situasi dengan menghalalkan segala cara dan segala jalan," katanya.

Foke mengatakan, kasus Priok memang lain, ada masalah tanah antara PT. Pelindo II dengan yang mengklaim. Silahkan disalurkan melalui jalur yang berlaku. Jangan dibawa dengan urusan agama, di mana urusan syariat Islam dikait kaitkan dengan sengketa tanah.

Menurutnya, mungkin juga ada kepentingan politik, misalnya "ngebet" ingin menjadi gubernur untuk menggantikan Fauzi Bowo. "Saya kira ini sah-sah saja. Tetapi yang saya tidak ikhlas jika umat jadi objek dan pada gilirannya, umat yang dirugikan," kata Bang Foke. (aliem)

0 komentar:

Posting Komentar