Selasa, 27 April 2010


















Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Agum Gumelar, mendukung upaya masyarakat memerangi maraknya praktik trafficking (perdagangan manusia), terutama perempuan dan anak.

"Saya selaku bagian dari pemerintah yang dipercaya menangani urusan pemberdayaan perempuan, saya mendukung aksi perang melawan trafficking. Saya setuju tahun 2014, zero trafficking di Indonesia," kata Menneg PP & PA, Linda Gumelar kepada Nur Aliem Halvaima dari Harian Terbit, semalam.


Pernyataan Menneg PP & PA tersebut disampaikan, saat ditemui usai berbicara pada diskusi "Waspadai Bahaya Trafficking" yang digelar Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) di Pejaten Mal,
Pasar Minggu.

Hadir antara lain pemeran Si Oneng dalam sinetron "Bajaj Bajuri" Rieka Diah Pitaloka yang kini anggota DPR RI, Emmy Lucy Smith aktivis LSM dari Indonesia ACT, dan artis sinetron muda Julietah.

Menurut istri mantan capres Agum Gumelar ini, selama tahun 2005-2009 Kementerian PP & PA mencatat sebanyak 3.339 orang perempuan telah menjadi korban kekerasan, termasuk korbanperdagangan manusia terutama perempuan dan anak.

Menurut Linda Gumelar, kita sudah Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 terdangan manusia, sudah ada Peraturan Pemerintah (pp) yang keluar tahun 2009 tentang tata cara penanganan saksi dan korban perdagangan manusia. Tinggal dioptimalkan dan diterapkan di masyarakat.

"Jadi kalau ada anggota keluarga atau tetangga dekat kita yang hilang, cepat laporkan ke polisi, atau bergabung dengan jejaring Kementerian PP & PA agar mudah dalam hal pencariannya. Siapa tahu mereka itu menjadi korban sindikat perdagangan perempuan dan anak," kata Linda Gumelar.

Menneg PP & PA juga mengakui, upaya memerangi sindikat trafficking ini, memang tidaklah mudah jika hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Sebab Perlu dukungan seluruh pihak dan elemen
masyarakat.

"Kasus ini seperti gunung es, dibasmi atasnya ternyata di bawah masih berakar dan mempunyai sindikat. Tapi dengan bantuan seluruh elemen masyarakat, terutama LSM perempuan, kita terus memonitoring, melakukan advokasi," kata Linda.

Menneg PP menduga, ini pasti ada sindikat di balik maraknya praktik trafficking tersebut. "Inilah yang harus kita sama-sama berantas. Sementara kita akan bekerja sama dulu dengan Pemda DKI untuk skop ibukota," katanya. (aliem)

Tulisan ini pernah dimuat di HarianTerbit, 22 November 2009

0 komentar:

Posting Komentar