GONDOLA WALIKOTA DIBIARKAN BERKARAT
JAKARTA -- Dua unit peralatan gondola senilai Rp2,5 miliar yang terpasang di gedung A dan B kantor Walikota Jakarta Timur, sudah bertahun-tahun mubazir. Saat ini terancam jadi besi tua terkena panas dan hujan karena jarang dioperasikan.
Pantauan Harian Terbit, Rabu (16/6), terlihat ke 2 unit gondola tersebut -- peralatan penunjang bagi petugas dalam membersihkan gedung bertingkat -- masih bertengger dan terkesan merana di puncak gedung A dan B.
Menurut keterangan, proyek pengadaan 2 unit gondola senilai Rp2,5 miliar ini sudah ada sejak tahun 2005 era Walikota Koesnan Abdul Halim dan Kasudin Tata Bangunan dan Gedung Pemda (sekarang Sudin Perumahan dan Gedung Pemda) Adra Jumena.
"Gandola dibeli dengan uang rakyat tapi dibiarkan mubazir. Celakanya, sekalipun tidak digunakan, tapi diduga tetap dikeluarkan dana setiap tahun untuk perawatan. Padahal perawatan gedung tetap juga menggunakan tenaga cleaning service," kata Sihar aktivis LSM.
Agustin Lumban Gaol, aktivis LSM lainnya, bahkan minta kepada Walikota Murdhani melalui Bagian Umum agar mencermati keberadaan gondola seharga Rp2,4 Miliar yang dibiarkan mubazir itu.
"Jangan-jangan rel tempat cantolan gondola sudah hilang pula? Lalu buat apa ngeluarkan uang perawatan kalau tokh barangnya tidak dipakai? Lalu dana perawatannya diapakan?," kata Agustin yang juga praktisi hukum ini.
Kabag Umum, Fattah yang dikonfirmasi Harian Terbit, Rabu (16/6), sejak menjabat hingga saat ini mengaku belum pernah sekalipun mengajukan usulan anggaran untuk perawatan gondola.
"Kecuali kalau dari Sudin Perumahan dan Gedung Pemda sudah memberi rekomendasi secara teknis apa saja yang perlu mendapat perawatan dari gondola itu, ya kita tentu ajukan anggaran perawatan," kata Fattah yang Agustus 2010 nanti, memasuki pensiun. (aliem)
0 komentar:
Posting Komentar