Senin, 14 Juni 2010
















BEKASI -- Dana hibah sebesar Rp300
ribu/triwulan untuk operasional pengurus RT/RW di 12 kecamatan di Kota Bekasi, sudah beberapa bulan terakhir ini macet. Uang bantuan yang diambil dari anggaran APBD Kota Bekasi tersebut, banyak dipertanyakan sejumlah pengurus RT/RW karena belum juga cair.

"Kami berharap Pak Lurah maupun PakCamat, bisa menyampaikan keluh-kesah kami para pengurus RT/RW ini ke Pak Walikota Bekasi Mochtar Mohamad. Teman-teman (pengurus RT/RW, red) menanyakan, koq kita sudah pada tandatangan pengajuan, tapi dananya belum juga cair?," kata H Mulyo Sutrisno SE, Ketua RW 04, Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur.

Pertanyaan tersebut disampaikan Mulyo Sutrisno kepada Camat Bekasi Timur Dedy Supariyadi S.Ip, saat acara lepas-sambut Lurah Duren Jaya Lukmanul Hakim yang sudah menjabat selama 5 tahun kepada penggantinya Ahmad Nuryadi, di halaman kantor Kelurahan Duren Jaya, Sabtu (12/06) malam.

Mulyo Sutrisno yang mewakili 18 ketua RW se Kelurahan Duren Jaya tersebut, didaulat memberi kesan dan pesan bagi Lukmanul Hakim selama menjabat lurah dan akan menempati pos barunya sebagai Kasi Trantib dan Linmas Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi.

Sementara penggantinya Ahmad Nuryadi, sebelumnya menjabat Sekretatis Lurah Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu. Sedang Camat Bekasi Timur Dedy Supriyadi sendiri, baru beberapa hari menjabat sebagai camat menggantikan Cecep Muntasar, yang dipromosikan sebagai Asisten Perekonomian Pemkot Bekasi. Sebelumnya Dedy Supriyadi adalah Sekretaris Kecamatan Bekasi Timur dan mantan Lurah Duren Jaya.

Menanggapi pertanyaan pengurus RT/RW, Camat Bekasi Timur Dedy Supriyadi hanya menjawab singkat, "Insya Allah, pertanyaan bapak-bapak akan saya teruskan kepada pihak yang berwenang". Jawaban tersebut, kontan disambut gemuruh oleh sejumlah pengurus RT/RW yang hadir dalam acara lepas sambut Lurah Duren Jaya ini.

Sejumlah pengurus RT/RW kepada Harian Terbit mengaku, sejak Walikota Bekasi Mochtar Mohamad menggulirkan dana hibah tersebut sebagai penunjang operasional RT/RW yang dikucurkan setiap tiga bulan sekali, sudah dua kali mereka terima. Namun sudah beberapa bulan ini mandeg dan belum ada penjelasan.

"Sekalipun nilainya kecil, namun sangat menolong kas RT/RW dalam membantu kelancaran operasional di lapangan," kata Nur, ketua RT 06/018 Perumahan Wisma Jaya, Duren Jaya. Selama ini, operasional RT mengandalkan iuran warga yang hanya cukup untuk menutupi uang keamanan dan pengangkutan sampah. (aliem)

0 komentar:

Posting Komentar