Jumat, 23 Desember 2011

Walikota Bekasi Mochtar Mohammad (sekarang non aktif, saat penulis wawancarai pada kesempatan gerak jalan santai memperingati HUT Kota Bekasi beberapa waktu lalu. (Foto: Koleksi NAH)

Jembatan Fly Over Kota Bekasi Serobot Aset Daerah?

REP | 23 December 2011 | 20:30 2 0 Nihil


KALAU Anda suatu hari melintas di Kota Bekasi, terutama di Jalan Jenderal Soedirman — Jenderal Achmad Yani — Ir H Juanda — dan anda merasa kurang nyaman, mohon maaf dan, harap maklum saja. Di perlintasan jalur ini, tengah dibangun proyek prestise yang nanti akan “membelah” kota. Kendaraan nantinya akan melintasi jalan layang, mulai dari di depan Stadion Olah Raga Bekasi dan turun di persawahan yang sekarang sudah disulap jadi perumahan mewah.

Ya, itulah jalan layang yang melintas di atas areal persawahan, juga di atas rel kereta api dekat stasiun KA Bulan-Bulan. Kalau dulu warga Kota Bekasi harus memutar jauh — terjebak kemacetan pula di depan stasiun — maka nantinya jarak tersebut akan lebih dekat dengan melewati jembatan layang yang pemancangan tiang pertamanya (dulu) dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Achmad Heriawan dan Walikota Bekasi Mochtar Mohamad (sebelum non aktif karena tersangkut kasus korupsi).

Selain jembatan layang, Gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meresmikan dimulainya pembangunan stadion baru di atas lahan stadion Patriot yang lama — yang konon stadion baru ini bertaraf  internasional.

Pembangunan proyek yang dilakukan siang malam itu, segera menyebar aroma kurang sedap. Dari “bisik-bisik” tetangga, kemudian menyebar selentingan kalau proyek jembatan layang ini menyita aset daerah. Istilah gampangnya, jembatan layang ini “menyorobot” sebagian tanah di areal halaman stadion. Nah loh?? Benarkah demikian?

PELAKSANA TUGAS (Plt) Walikota Bekasi, Rachmat Effendi yang selama ini tak lain adalah Wakil Walikota Bekasi, jauh-jauh hari sudah menjamin bahwa tidak ada aset Pemerintah Kota Bekasi — berupa lahan ruang terbuka hijau (RTH) sepanjang Jalan Ahmad Yani — yang hilang akibat pengerjaan proyek fly over (jembatan layang) yang saat ini tengah dibangun oleh pengembang PT Sumarecon.

Alasannya?  “Proyek pembangunan fly over sekarang ini, memang membuat kawasan GOR (Gelanggang Olah Raga, red) Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani tersayat proyek. Tapi yakinlah tidak ada aset negara yang hilang, atau upaya tukar guling, malah akan menambah nilai aset daerah,” kata Rachmat Effendi.

Pernyataan tersebut disampaikan Plt Walikota Bekasi saat meresmikan penggunaan jalur sepeda sepanjang 2,5 km di Jl Ahmad Yani, Minggu (25 September 2011) pagi, terkait banyaknya muncul pertanyaan dan kekhawatiran masyarat akan hilangnya aset daerah terkait pembangunan fly over yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga ini.

Menurut Rachmat Effendi, kawasan GOR yang tersayat oleh proyek fly over hasil kerja sama dengan pengembang PT Sumarecon tersebut, seluas 180 m. Semua menyangkut perizinan ditanggung Pemerintah Kota Bekasi.

“Yang pasti, kami Pemerintah Kota Bekasi sudah meminta kepada pihak pengembang agar lahan yang terkena RTH tesebut agar dibangun hutan kota. Jadi, tidak ada semacam tugar guling, tetap lahan tersebut menjadi milik negara,” katanya.

Karenanya, Plt Walikota mengakui jarang-jarang ada bentuk kerja sama Pemkot Bekasi dengan pihak swasta yang terjadi seperti ini. Menurutnya, hal ini adalah merupakan salah satu cara Pemkot untuk mengelola aset negara yang dimilikinya.

“Jadi tidak ada aset kita yang hilang, justeru akan menambah nilai aset daerah,” katanya. (Ya, syukurlah kalau begitu, pen)

Jalur khusus sepeda yang diresmikan tersebut, dimulai di depan kantor walikota dan jajaran perkantoran hingga Bekasi Square, di sela-sela kegiatan bulanan rutin, Car Free Day (hari bebas kendaraan bermotor) di jalan protokol tersebut. Hadir Muspiko Bekasi dan masyarakat pecinta sepeda.

Pada kegiatan Car Free Day dan peresmian jalur sepeda tersebut, Plt Walikota Bekasi turun langsung menggunakan sepeda bersama Muspiko seperti anggota dewan, kejaksaan, pengadilan dan masyarakat menggemar sepeda lainya yang sebelumnya dilakukan senam aerobic.

Menurut Rachmat, Pemkot Bekasi pada tahun 2011 ini mendapat penghargaan dari Polda Metro Jaya sebagai juara I lomba kawasan tertib lalulintas tingkat Polda Metro Jaya. Ke depan, lokasi tertib lalulintas ini akan diperluas bukan hanya di jalur protokol Jl Ahmad Yani, tapi juga mulai dari perempatan Jl Hasibuan sampai ke perbatasan Kota Bekasi-DKI Jakarta di Kalimalang. (aliemhalvaima@yahoo.com)

(Bahan : sebagian diambil dari berita HARIAN TERBIT edisi Senin 24 September 2011 atau www.harianterbit.com)



JALUR SEPEDA — Wakil Walikota yang sekaligus Plt Walikota Bekasi Rachmat Effendi (kedua dari kanan), meresmikan jalur khusus sepeda sepanjang 2,5 Km dimulai depan kantor walikota Jl Ahmad Yani hingga Bekasi Square pada rangkaian acara Car Free Day, Minggu (25/9) pagi. (Foto: Nur Aliem Halvaima)

0 komentar:

Posting Komentar