Jumat, 23 Desember 2011





13243524281697605546
Kuburan Cina di TPU Cipinang Besar, Jatinegara, Jakarta Timur. Di balik puing-pung bangunan yang berserakan ini, ditemukan wc jongkok dan septic tank (jamban) yang sudah bertahun-tahun digunakan. (Foto: NAH)
13243526121254332153
Sejumlah petugas Satpol PP Jakarta Timur, ketika melakukan pembongkaran bangunan liar di atas lahan kuburan TPU Cipinang Besar, Jatinegara. Di bawah bangunan yang dibongkar terdapat WC jongkok dan septic tank (Foto: NAH)

PETUGAS Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Timur, kaget menemukan WC jongkok (jamban) dan septic tank (tempat penampungan tinja)  saat membongkar 373 bangunan liar di atas kuburan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipinang Besar,  Kecamatan Jatinegara, Senin (19/12) lalu.

WC jongkok lengkap dengan bak mandi dan pipa paralon untuk saluran pembuangan tinja, ditemukan saat merubuhkan tembok salah satu bangunan permanen yang berdiri diapit 2 kuburan Cina. Diduga pemiliknya sudah berpuluh tahun tinggal di atas kuburan tersebut karena “rumah”-nya sudah dilengkapi penerangan listrik dan sejumlah perabot itu.

“Saya tidak bisa membayangkan, bagaimana awal mula mereka membangun rumah di atas kuburan. Pembuangan kotoran di WC dibuang di mana? Terus septic tank -nya apa juga ada di liang kuburan? Lalu jenazah atau kerangka mayit yang ada di bawah itu gimana ya?,” kata Haji Yusi Irhamsyah, pegawai staf Suku Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan (Kominfomas) Jakarta Timur, yang ikut dalam operasi penertiban Satpol PP tersebut.

“Kalau gak keburu dibongkar sih, saya juga pengen buang air dulu deh, habis sudah kebelet, hehehe…” timpal Adjat Sudradjat, anggota Satpol PP Jakarta Timur.

Nah, sekitar dua minggu lalu, kondisi seperti ini masih sempat terekam dari kamera dan ingatan saya, saat melihat  kehidupan “unik” di sejumlah TPU di Jakarta Timur ini. Itu sebabnya, setiba di rumah saya langsung duduk di depan komputer dan menulis. Ya, mereka telah mengilhami saya untuk menulis artikel di www.kompasiana.com/daeng2011, yang entah koq tiba-tiba muncul begitu saja idenya. Judulnya: “Tidur Di Atas Kuburan, Serasa Di Apartemen”.

Pembongkaran bangunan liar tadi, termasuk WC jongkok dan septic tank ini, menggunakan beko (alat berat) yang dipimpin langsung Kasatpol PP Jakarta Timur H. Sarpu ini, melibatkan  personil sebanyak 452 orang, terdiri dari anggota Satpol PP, TNI, Polri dan unusr terkait lainnya. “Pembongkaran berjalan lancar, tanpa adanya perlawanan dari para pemilik bangunan,” kata Sarpu.

Penertiban terhadap ratusan bangunan liar ini menurut sarpu merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dilakukan di TPU Kober Jatinegara dan TPU Pondok Kelapa, minggu lalu. Tercatat ada 190 bangunan dan gubuk liar di lahan kedua makam tersebut yang dibongkar petugas. Total bangunan seluruhnya untuk 3 lokasi TPU sebanyak 560 unit.

Sarpu mengatakan, kegiatan penertiban tersebut terpaksa dilakukan karena ratusan bangunan liar tersebut telah melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum dan Perda Nomor 7 Tahun 2010 tentang Bangunan Gedung.

“Sebelum dilakukan penertiban, para penghuni bangunan sudah diberikan surat peringatan pertama atau SP1 hingga SP3,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pemakaman Jakarta Timur, Made Sudhiarta, mengatakan, penertiban bangunan liar ini untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pemakaman. Sebab, saat ini banyak lahan TPU yang telah beralih fungsi, dijadikan hunian liar. Pihaknya juga tidak memberikan uang kerohiman pada pemilik bangunan, mengingat lahan yang ditempati adalah milik Pemprov DKI Jakarta.

Made menjelaskan, di Jakarta Timur terdapat 28 titik lahan TPU dengan luas totalnya mencapai 170 hektar. Namun secara umum kondisi lahan TPU di Jakarta Timur sudah kritis. Dampaknya pemakaman dilakukan dengan cara sistem tumpang atau ditumpuk, karena keterbatasan lahan, terutama bagi makam yang sudah tidak diurus ahli warisnya. (**)

0 komentar:

Posting Komentar