Jumat, 10 Februari 2012


Illustrasi: Salah satu trotoar di kawasan Melawai, Blok M, Jakarta Selatan dekat taman Komunitas Sepeda Indonesia (KSI), sementara dibenahi. (Foto: Nur Aliem Halvaima)

MASIH ingat dengan "sopir maut' yang menabrak pejalan kaki -- di antaranya ada yang tewas di tempat -- saat berjalan di atas trotoar Tugu Tani Jakarta? Tulisan ini, bukan mau bercerita soal nasib sial yang menimpa wanita pengendara yang bertubuh tambun tersebut. Tapi kondisi trotoar yang justeru "ditabrak" oleh pedagang dan pengendara motor.

Contohnya trotoar di Jakarta Timur, satu dari 5 kotamadya di Provinsi DKI Jakarta . Trotoar yang fungsinya antara lain untuk pejalan kaki, di wilayah tersebut kini banyak yang berubah fungsi sebagai tempat melintas sepeda motor. Bahkan di tempat tertentu yang menjadi pusat keramaian, dijadikan tempat usaha bagi pedagang sektor informal seperti warung tenda dan kaki lima.

Kondisi trotoar seperti ini, dibenarkan oleh Plh Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum (Sudin PU) Jalan Jakarta Timur, Suhartono. Menurut Suhartono, akibat selama ini diserobot oleh pedagang kaki lima (PKL) sebagai tempat menggelar usaha, usia trotoar pun akhirnya tidak bisa bertahan lama.

"Usia trotoar yang menggunakan conblok bisa bertahan hingga tiga tahun. Itu pun, jika trotoar tidak diserobot lagi oleh para pedagang kaki lima (PKL) dan sepeda motor," kata Suhartono, beberapa waktu lalu.

Karena itu, untuk memberikan kenyamanan pada pengguna jalan, Sudin PU Jalan Jakarta Timur, pada tahun 2012 ini akan melakukan program peningkatan trotoar. Tercatat ada 23 titik trotoar yang akan diperbaiki di wilayah tersebut, dengan volume variatif.

Program peningkatan trotoar ini, kata Suhartono, akan dilelang pada bulan April mendatang dan diharapkan mulai dikerjakan pada bulan Mei selama tiga bulan. Sehingga pada bulan Agustus, trotoar tersebut sudah dapat dinikmati para pejalan kaki.

Menurut Plh Kasudin PU Jalan ini, seluruh trotoar yang akan ditingkatkan ini menggunakan bahan conblock. Padahal sebelumnya, rata-rata trotoar menggunakan beton coran. Lebar trotoar ini rata-rata berkisar 1,5 hingga 2 meter. Setiap conblok yang dipasang memiliki ketebalan 6 sentimeter. Usia conblok bisa bertahan hingga tiga tahun.

"Alasan penggunaan conblok karena perawatannya sangat mudah dan terkesan lebih indah dipandang. Conblok juga dapat menyerap air sehingga tidak timbul genangan saat terjadi turun hujan. Nantinya, setiap jarak lima meter, conblok trotoar akan dibuatkan tali air, untuk jalur air dari jalan raya ke saluran air, sehingga tidak timbul genangan. Sebelumnya jaraknya mencapai 10 meter dan hal ini memicu timbulnya genangan," kata Suhartono.

Kasie Perencanaan dan Pelayanan Masyarakat Sudin PU Jalan Jakarta Timur, Ahmad Yazied Bustomi, mengatakan, total volume trotoar yang masuk dalam program peningkatan ini sepanjang 51.517 meter persegi. Dari jumlah tersebut, tiga titik di antaranya merupakan program lanjutan tahun 2011. (aliem)

tulisan ini juga dimuat di:

http://metro.kompasiana.com/2012/02/10/pejalan-kaki-mengalahlah-trotoar-untuk-pedagang-dan-jalur-motor/
www.harianterbit.com

0 komentar:

Posting Komentar