Sabtu, 17 Maret 2012

Mungkin saya yang terlambat menemukan adanya situs Blogger Maros dan Komunitas Blogger Maros di dunia maya. Tapi seperti kata ungkapan bernada penghibur yang sudah lazim dan usang, “tiada kata terlambat” –  maka dengan ucapan bismillah, saya beranikan diri bergabung di komunitas ini. Oh ya, salam kenal buat semua blogger Maros. Mohon izin berbagi info, sambil mencari teman-teman sekolah sesama alumni PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Maros
angkatan 1973-1979.






Maros, memang bukan daerah yang asing bagi saya. Saya lahir di Mandai, 51 tahun silam, yang sekarang masuk wilayah Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Adapun daerah Mandai, lokasinya (dulunya) masuk wilayah Kabupaten Maros. Dari mulai perbatasan Bulu-Bulu hingga jembatan Tello (PLTU). Setelah perluasan wilayah Kota Makassar, maka Tello hingga Mandai sampai jembatan / pom bensin di Bulu-Bulu arah ke Lanud Hasanuddin, diambil Pemkot Makassar.

Selepas dari SDN Mandai 1973-an, saya melanjutkan pendidikan di PGAN Maros (kini sudah berganti nama MAN – Madrasah Aliyah Negeri, setara SMA) dari tahun 1973-1979. Ketika itu orang tua saya (HM Bakri Puang Boko) masih dinas di P dan K (Dinas Pendidikan, sekarang) Kecamatan Mandai yang berkantor di Batang Ase. Repot bolak-balik Mandai-Maros setiap pagi hari kalau ke sekolah, orang tua menitipkan saya di rumah seorang keluarga dekat di belakang penjara atau  persisnya belakang rumah dinas Bupati Maros,  Kasim DM.

Sebelum menetap di Maros, setiap hari kalau ke sekolah kadang menggunakan bus Koammas (jenis angkutan bus ketika itu) atau pete-pete. Tapi sering juga nebeng keluarga yang kebetulan berangkat kerja pagi hari. Ya… biasalah, untuk menghemat ongkos dan uang jajan sekolah.  Ada  dua “paman” saya yang sangat berjasa ketika itu, yakni Pak Haji Abdul Latief Ningko, pegawai Kantor Pos dan Giro, dan Pak Baharuddin, guru SMPN Maros yang lokasi sekolah tempatnya mengajar berada di samping penjara lama. Hanya beberapa ratus meter dari sekolah saya, PGAN Maros. Kedua beliau yang saya sebutkan tadi, keduanya sudah almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT. Amin…

Sekolah PGAN Maros (dengan Direkturnya Drs Anwar Syamsu), dulunya berdiri di sebuah lahan yang lebih tepat disebut dataran rendah, kalau tidak mau disebut rawa-rawa. Karena posisi yang berada di bawah permukaan itulah, daerah ini sering tergenang, bahkan kebanjiran jika hujan turun. Kegiatan belajar mengajar sering terganggu, siswa pun diliburkan karena genangan air masuk sampai ke kelas. Tapi biarpun banjir, saya dan teman-teman tetap rajin ke sekolah. Bukan untuk belajar, tapi sekedar bermain rakit, berdayung sampan di sekitar sekolah hahaha……

Lebaran Idul Fitri 2011 lalu, saya pulang kampung ke Mandai setelah selama lebih dari 32 tahun berada di rantau (Jakarta). Sambil berekreasi ke Bantimurung, air terjun yang menjadi obyek wisata alam andalan Maros, saya melintasi lokasi yang dulu berdiri sekolah kami, PGAN. Semua sudah banyak berubah. Tak ada lagi lelaki penjualan salak, atau ibu-ibu penjual sop ubi,  yang sering menjadi langgganan kami sebagai siswa. Semua jadi ruko-roko dan sebuah pasar besar — dulu berada di poros jalan arah Bantimurung — juga sudah menempati lokasi di bekas sekolah kami. Entah bagaimana awal ceritanya. Begitu juga kantor Pemda Maros, sudah lebih megah menempati lahan luas bersebelahan dengan mesjid raya. Lokasi gedung keduanya, entah digunakan apa, saya tak menemukan keterangan tambahan.

Menyebut soal sekolah kebanjiran, teringatlah nama-nama teman-teman saya yang sekarang entah kemana. Misalnya, teman sekelas Abdul Rahim (dulu tinggal di Barandasi), Pali, Alwi Asysyagaf, Tahir (kini jadi satpam di Bandara Hasanuddin), Muhammad Nur (Maccopa), Norma Ramli (Batang Ase), Halimah (Batang Ase), Djohar (Barandasi), atau adik-adik kelas seperti Abdul Mannan Asysyagaf, Abdul Hannan Asysyagaf (tinggal di Kassi), Julia. Juga ada guru-guru kami yang sangat berjasa seperti Pak Djamaluddin, Pak Sulaeman, Ibu Fatimah, Ibu Maliha, Ibu Suleha dan lain-lain.

Ada sesuatu yang sangat berkesan saat menjadi siswa PGAN Kabupeten Maros. Untuk bisa lulus dan menyelesaikan pendidikan di PGAN, siswanya harus melalui ujian praktek mengajar. Ujian prakteknya sendiri yakni mengajar murid SD Muhammadiyah Maros dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, sub bahasan “Beternak Ayam”. Untuk bahan praktek, saya memboyong seekor ayam, telur, dan setoples kue mentega ke dalam kelas. Menguraikan cara beternak ayam, bagaimana telur ayam digunakan untuk bahan pembuatan kue.

Saya mendapat tugas mengajar di kelas 6, di mana muridnya besar-besar dibanding saya yang ketika itu berbadan kecil, kurus. Waduh mati dah, pikirku. Tapi alhamdulillah, semua berlangsung aman, lancar, terkendali (maksudnya berhasil menyelesaikan ujian praktek tepat waktu sesuai jam yang diberikan), dengan predikat lulus. Saking berkesannya pengalaman mengajar ini, ternyata mendatangkan keberuntungan dalam hal lain: juara lomba mengarang.

Ketika itu, Majalah Remaja HAI (Grup Kompas) sekitar tahun 1980-an dan masih Arswendo Atmowiloto sebagai pemimpin redaksinya, menggelar lomba mengarang dengan topik “pengalaman berkesan”. Salah satu tulisan saya berjudul: “Pengalamanku Sebagai Pak Guru Kecil” yang terinspirasi dari pengalaman ujian praktek mengajar siswa SD Muhammadiyah Maros, meraih juara, dan bersanding dengan pemenang lain. Waktu itu, pengarang remaja berbakat yang jadi penulis tetap di Majalah HAI, antara lain Gola Gong (kini penulis serial, pendiri Rumah Dunia di Serang, Banten) AGS Arya Dhipayana (penulis skenario TV swasta), Leila S Chudori (kini Redaktur Majalah Tempo).

Adakah blogger yang mengenal mereka? Atau di antaranya ada yang kebetulan membaca tulisan ini, saya ingin menyambung silaturrahmi kembali. Kalau pun belum bisa reuni, komunikasi melalui dunia maya juga bolehlah sebagai wadah berbagi informasi di antara kita sesama alumni. Terima kasih buat teman-teman  Blogger Maros yang telah menerima saya sebagai bagian dari komunitas ini.

Wassalam.
Salam bloger
Nur Aliem Halvaima

http://aliemhalvima.blogspot.com
email: aliemhalvaima@yahoo.com

0 komentar:

Posting Komentar