Wisata Belanja Ke Cibaduyut
MENYEBUT nama Cibaduyut, maka yang langsung terlintas adalah sepatu dan jaket serta berbagai asesoris yang terbuat dari bahan kulit. Pekan lalu, tepatnya Sabtu-Minggu 3-4 Maret 2012, Harian Terbit mencoba berwisata belanja di pusat sepatu pusat kota Bandung, yang dulu dikenal dengan sebutan Paris Van Java ini.
Maka ketika muncul status di facebook dengan tulisan "Cibaduyut euy...." teman-teman facebooker langsung menyambar dengan berbagai komentar. "Jangan lupa jaket kulit, bang". Atau komentar lain, "Setelah dari Cibaduyut, mampir-lah di Soreang. Nikmati bajigur rasa duren".
Cibaduyut berada di daerah selatan Bandung. Atau kira-kira dari pusat kota sekitar 30 menit. Kawasan ini awalnya ter-kenal dengan sentral sepatu kulit. Kami rombo-ngan dari Kota Bekasi, datang dari arah jalan tol Jakarta-Cikampek. Sebelum sampai ke Cikampek, mengambil jalur kiri masuk tol Padalarang.
"Karena kita dari Bekasi, lebih dekat kalau keluar pintu Tol Leuwi Panjang. Lokasi Cibaduyut lebih dekat," kata Usman Lantara, driver kami, pria bujang asal Kota Makassar yang mencoba urban ke Jakarta. Namun karena ingin bersi-laturahmi dulu ke keluarga, bablas dulu dan keluar pintu tol Buah Batu.
Wisatawan domestik yang menggunakan tranportasi darat, bisa keluar melalui Tol Kopo atau Tol Mochammad Toha. Berbagai oleh-oleh sebagai ciri khas kota Ban-dung bisa anda dapatkan di sini, seperti peyeum, dodol, opak, dan lain-lain. "Untuk iseng-iseng makan di perjalanan, saya beli dodol dan pe-yeum," kata Agung, yang datang bersama temannya, Pandu, Akbar. Ketiganya mengaku bersahabat, lulusan MAN 1 Ko-ta Bekasi.
Untuk menuju ke Cibaduyut, memang tidak sulit. Di tandai dengan patung sepatu yang besar di depan perempatan sebelum memasuki jalan Cibaduyut, Bandung. Itulah ciri khas sebagai pertanda bahwa kita sudah memasuki lokasi. Patung sepatu merupakan lambang dari Jalan Cibaduyut, bahkan satu-satunya yang ada di kota Bandung.
Sepatu, tas dan dompet merupakan salah satu asesoris yang selalu digunakan dan dibawa, baik bagi pria maupun wa-nita. Bandung merupakan salah satu sentral pembuatan asesoris tersebut. Cibaduyut juga dikenal sebagai deretan toko terpanjang di Asia.
"Produk sepatu Cibaduyut, tidak kalah de-ngan merek luar negeri. Saya borong sendal kulit untuk teman-teman di kantor," kata Erni Yusnita, karyawati Bank BRI yang sedang diklat di Jakarta. "Murah koq, Rp15.000, sudah dapat dua pasang," kata mantan pramugari darat Maskapai Penerbangan Lion Air ini.
Memang tak hanya Erni yang tertarik datang ke Cibaduyut. Buktinya dengan banyaknya turis domestik yang juga datang ke sini.
Sepanjang Jalan Cibaduyut, banyak berdiri toko-toko yang menjual dan menerima pesanan sepatu. Keistimewaan dari Cibaduyut, bisa melakukan pemesanan. Harganya pun bervariasi.
Jika Cibaduyut terkenal akan sentral sepatu dan tas, ada wilayah lain di Bandung yang juga ter-kenal dengan produk jeans, yaitu Cihampelas, Bandung. Itu sebabnya ketika saya menulis status di facebook dan mengabarkan kalau lagi berada di Cibaduyut, langsung direspon dengan komentar: "Jangan lupa jaket kulit, bang".
email : aliemhalvaima@yahoo.com
twitter : @aliemhalvaima
Jalan2 yang seru...
BalasHapus