Jumat, 23 April 2010




JAKARTA -- Dirut PT Pelni, Jussabella Sahea, berjanji akan menertibkan aksi percaloan di loket penjualan tiket, maupun ulah preman yang menguasai tempat tidur di atas kapal yang selama ini meresahkan penumpang mudik lebaran.

"Kami akan berantas percaloan dan aksi preman. Ini demi keamanan dan kenyamanan
penumpang baik menjelang naik ke atas kapal maupun selama pelayaran, " kata Dirut PT Pelni, Jussabella Sahea, didampingi GM Pelni Tanjung Priok, Kapten Daniel Bangun kepada Harian Terbit, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (13/09).

Janji Dirut Pelni tersebut, disampaikan menanggapi keluhan calon penumpang yang
diterima Komisi V DPR-RI dipimpin Achmad Muqowam, saat sidak ke Terminal Keberangkatan Penumpang pelabuhan Tanjung Priok, sehari sebelumnya.

Menurut Muqowam, calon penumpang banyak mengeluhkan pelayanan Pelni, terutama penumpang kelas ekonomi saat mencari tempat tidur di atas kapal. Semua tempat tidur, bahkan di bawah tangga kapal sekalipun, sudah diborong para calo dan preman. Setiap tempat dijual ke penumpang Rp 25.000-50.000,-

Penumpang juga mengeluhkan penyewaan kasur yang sebenarnya sudah satu paket dengan harga tiket ekonomi. Besarnya tarif sewa kasur, tergantung dekat-jauhnya jarak tempuh pelayaran. Bahkan kebersihan WC dan persediaan air untuk mandi, juga dikeluhkan penumpang karena sering macet.

Dirut PT Pelni Jussabella Sahea kepada Komisi V DPR yang datang melakukan sidak, berjanji akan mengusut dan menertibkan segala permainan dan aksi percaloan, premanisme menjelang naik dan selama berada di atas kapal.

"Untuk kenyamanan di areal pelabuhan, kami bekerja sama dengan polisi KP3 dan
Pelindo, dibantu petugas Satpam kapal. Mitra kami ini sudah bekerja sejak arus mudik H-15 sampai H+15 arus balik," kata Jussabella.

Pihaknya juga menjamin, tersedianya angkutan mudik lebaran yang nyaman, aman dan murah melalui angkutan kapal laut, dibanding menggunakan moda transportasi jeni lain.

Berdasarkan pantauan Harian Terbit, suasana arus mudik di Pelabuhan Tanjung Priok
pada H-8, Minggu (13/9), terlihat sepi. Terminal Keberangkatan Penumpang Nusantara Pura 2 tampak lengang. Tidak terlihat penumpukan penumpang maupun kendaraan. Padahal, sebelumnya pada H-9 jumlah pemudik mencapai 910 orang sehingga terjadi antrean panjang.

Kepala Terminal Penumpang, Budi Utoyo, pada H-9 kemarin penumpang memang berdesakan dan berebut untuk masuk pintu utama penumpang. Tetapi, untuk hari Minggu ini memang sepi karena tidak ada jadwal pemberangkatan. Lonjakan penumpang di Tanjung Priok diperkirakan akan terjadi pada H-3, Jumat (18/9).

GM PT Pelni Tanjung Priok, Kapten Daniel Bangun mengatakan, untuk mengantisipasi lonjakan, pihaknyan telah menyiapkan 28 kapal penumpang yang melayari rute barat dan timur. Diperkirakan lonjakan tahun ini mencapai 10 persen.

Pemudik yang akan menggunakan jasa kapal laut pada Jumat (18/9), tersebut pada umumnya tujuan Indonesia bagian barat, yakni Belawan dan bagian timur menuju Makassar.

“Lonjakan kemungkinan terjadi pada Jumat. Penumpang akan menuju Belawan menggunakan KM Kelud dan ke Makassar dengan KM Sirimau lewat Semarang, Batu Licin,” kata Kepala Operasional PT Pelni, Murdiyoto. (aliem)

2 komentar:

  1. Berita ini tahun kodok, tidak di update ya?

    BalasHapus
  2. Ini berita yang saya tulis di harian terbit, dikutip saat itu juga, terima kasih koreksiannya...
    nanti kalau ada waktu saya akan update kembali...

    BalasHapus