Minggu, 29 Januari 2012

Gunung Salak Endah, Surga Bagi Pelancong



PANORAMA di Gunung Salak Endah (GSE) sungguh menakjubkan, indah, dan udaranya sangat sejuk. Kawasan GSE terletak di sebelah barat Kota Bogor, atau di sekitar kaki Gunung Salak. Di tempat ini, siapa pun rela menghabiskan waktu berhari-hari untuk menikmati kesejukan alam yang dihuni oleh ratusan ribu bahkan jutaan pohon ini.

Mau hangatkan badan, menghilangkan kepenatan dan stres tersedia pemandian air panas. Ingin menikmati air dingin tinggal mandi di air terjun. Kawasan GSE memang benar-benar ’surga’.


Untuk menikmati ’surga’ itu, jajaran Harian Terbit Jakarta yang juga diikuti karyawan PT Metro Pos (tempat kami mencetak koran), memilih lokasi itu untuk menghabiskan liburan Imlek pada 22-23 Januari 2012 lewat acara “Fun Touring Harian Terbit 2012″. Dengan mengendarai sepeda motor, sebanyak 50 wartawan dan karyawan turut dalam kegiatan itu.

Sepanjang perjalanan menuju ke kawasan ini memang tak terasa lelah karena begitu memasuki pintu gerbang wisata GSE, rasa lelah akan terobati dengan keindahan alam di lokasi milik per-hutani tersebut. Jalan yang mulus, menanjak, berkelok-kelok serta berbelok seperti tak dirasakan oleh para bikers. Karena, disepanjang kawasan GSE, akan terlihat pemandangan yang menggambarkan perkampungan yang berada di bawah kawasan GSE.

Setelah sekitar tiga jam perjalanan dari ‘markas’ Harian Terbit, Pulo Gadung Jaktim, rombongan tiba di tempat peristirahatan (vila) di desa Curug, Cipanas, Bogor. Sebuah lokasi peristirahatan yang dikelilingi pemandangan gunung salak dan pepohonan rindang, sehingga udara sejuk bisa langsung dinikmati. Pegunungan yang indah di depan vila membuat acara santap makan siang sangat nikmat. Sayur asam dan ikan asing yang disiapkan Ny Uun, istri seo-rang panitia Dade, sangat pas di lidah.

Usai menyantap makan siang dan istirahat sejenak, sebagian bikers langsung menyerbu tempat pemandian air panas di Kampung Ciparay, Kawasan GSE, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Di tempat ini terdapat sumber mata air panas dari Gunung Halimun dengan fasilitas seperti kolam rendam, kamar pemandian, musholla dan lain-lain.

Gerbang masuk Air Panas Ciparay yang terlihat cukup rapi dan terawat. Untuk masuk ke lokasi pengunjung membayar tiket Rp 4.000 per orang. Rimbun pepohonan menaungi jalan menurun yang tertata rapi menuju lokasi Air Panas Ciparay, sementara panorama perbukitan hijau biru tampak terlihat dikejauhan.

Untuk mencapai lokasi sumber air panas tidaklah mudah. Kita harus melewati lebih dari 200 anak tangga yang tersusun rapi dan relatif tidak begitu terjal. Setelah hampir sampai di dasar lembah dimana Air Panas Ciparay berada, tampaklah pemandangan serakan batu-batu besar di tengah aliran Sungai Cikuluwung.

Riak air
Di dasar lembah Air Panas Ciparay ini terdapat beberapa warung yang menjajakan minu-man dan makanan, mulai dari mie rebus, mie bakso, serta makanan berat dan ringan lainnya.

1327717169397227163

Duduk di amben bambu di kawasan Air Panas Ciparay, dengan hanya suara desir angin dan ri-ak air sungai yang terdengar di telinga, sungguh menenangkan hati dan pikiran. Sampai-sampai peserta touring Budhi Gunawan berkali-kali menikmati air panas itu. “Uenak bang, pegal-pegal dan stres hilang,” ujar staf bagian lay out Harian Terbit ini.

Sementara rekannya Toto dan Ahmad, karyawan PT Metro Pos yang juga turut serta dalam acara itu mengaku bahagia dan fresh. “Mata jadi terang menyaksikan suasana yang hijau teduh dan tenang di sekeliling pancuran terbuka air Panas Ciparay,” ujar Toto.

Selesai keliling di kawasan air panas, peserta beristirahat di salah satu warung di pinggiran sungai, meluruskan punggung, dan memesan mie rebus serta segelas minuman hangat, sambil menikmati suara gemercik air sungai dan silir angin lembah. “Nikmat banget, bo….Gua pengen lagi nih kembali ke sini,” kata Uuk, staf sirkulasi.


Curug Cigamea
Tak hanya menikmati air panas, peserta touring juga mandi di air terjun (Curug) Cigamea. Untuk menuju ke lokasi air terjun, harus berjalan turun ñ350 meter. Kondisi jalan setapak menuju lokasi sudah tersusun rapi membentuk susunan ratusan anak tangga. Kalau kita lapar dan lelah, bisa istirahat sambil menyantap makanan di warung makan dan tempat peristirahatan di sepanjang jalan menuju air terjun.

Curug ini terdiri dari dua air terjun utama. Air terjun pertama yang lebih dekat dari jalan masuk, memiliki tebing batu berwarna kehitaman. Sementara air terjun kedua yang terletak kira-kira 30 meter di sebelahnya, mengalir deras di atas te-bing batu bercorak garis kemerah-merahan. Di bawahnya terdapat kolam limpahan air berwarna hijau keruh dimana pengunjung dapat berenang di sana.

Para bikers menikmati kesegaran udara Curug Cigamea sambil memo-tret beberapa gambar. “Gila bo.…indah banget, stres hilang. Gak rugi deh jauh-jauh ke sini. Kapan-kapan gue mau ke sini lagi, gue mau menikmati air terjun yang dingin dan sejuk,” kata Rini, staf bagian sirkulasi dan pemasaran. (terbit)

Salam
tulisan ini juga dimuat di Kompasiana.com

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/01/28/gunung-salak-endah-surga-bagi-pelancong/
http://aliemhalvaima.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar