Jumat, 11 Juli 2014



Suasana acara akad nikah pengantin Bugis-Makassar (foto: Nur Terbit)

Mesjid bukan hanya sering dipergunakan umat Islam untuk menunaikan ibadah sholat lima waktu,  tapi juga untuk kegiatan sosial kemasyarakatan seperti tempat berlangsungnya akad nikah bagi calon pengantin dan mengucapkan ijab kabul di depan penghulu. Contohnya ketika salah satu dari keluarga kami pasangan -- Kol (Purn) Drs. H. Amsak Nassa, MSc dengan Hj. Sulastina -- melaksanakan akad nikah di Mesjid Dian Al Mahri, atau lebih dikenal dengan nama Mesjid Kubah Emas yang terletak di daerah Sawangan, Depok, Jawa Barat, bulan Februari 2014 lalu.

Ada beberapa hal yang unik dari pernikahan yang berlangsung di dalam mesjid Kubah Emas ini. Yakni pertama, calon pengantin pria dan wanita menggunakan busana pengantin adat Bugis-Makassar dari Sulawesi Selatan sesuai asal daerah keduanya.  Kedua keluarga dari calon mempelai -- termasuk anak mantu bahkan cucu -- sengaja datang dari "Kota Anging Mammiri" untuk mengucapkan selamat kepada anggota keluarga mereka yang menemukan jodoh di tanah rantau.

Keunikan lainnya, baik kedua mempelai, para saksi, penghulu, maupun wali nikah, duduk bersila di bawah naungan "tenda mungil" yang dipegang oleh dua anak laki-laki kembar. Kedua anak laki-laki kembar ini,  tak lain adalah cucu dari calon mempelai pria. Kedua calon mempelai memang menikah dengan status yang sudah tidak muda lagi. Mempelai pria berstatus duda yang sudah bercucu, mempersunting seorang janda yang belum dikarunia anak dari mantan suami sebelumnya.

Begitulah suasana saat berlangsung akad nikah di depan penghulu yang berlangsung di dalam Mesjid Kubah Emas -- Dian Al Mahri -- Sawangan, Depok, Jawa Barat. Kedua mempelai, para saksi, penghulu, maupun wali nikah, duduk bersila di bawah naungan "tenda mungil" yang dipegang oleh dua anak laki-laki kembar berbaju putih, yang tak lain adalah cucu dari calon mempelai pria.

“Foto ini diikutsertakan dalam Lomba Foto Blog The Ordinary Trainer”


6 komentar:

  1. Inilah salah satu kekayaan adat istiadat negeri kitaa.. Selamat berlomba Om..

    BalasHapus
    Balasan
    1. @Nurulmusyafirah: Terima kasih Nurul, sayang belum beruntung, mungkin lain waktu kali ya, salam..

      Hapus
  2. Salah satu masjid yang kepingin disinggahi dari dulu, tapi belum kesampaian... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. MF Abdullah, iya sayang pak kalau gak mampir, tks sdh berbagi, salam

      Hapus
  3. Juri datang membawa form penilaian
    Terima kasih telah berkenan untuk ikut lomba foto di blog The Ordinary Trainer
    Semoga Sukses
    # 30

    BalasHapus
  4. Terima kasih pak sdh mampir di blog saya, salam

    BalasHapus