Minggu, 28 November 2010

Gara-gara truk pengangkut Sudin Kebersihan Jaktim rusak

JAKARTA -- Warga rame-rame tutup hidung dan mulut. Ini gara-gara truk pengangkut sampah Sudin Kebersihan Jakarta Timur rusak, hingga sampah yang ditampung di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Jl Radjiman, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung menjelang jembatan fly over Buaran, menumpuk dan luber ke jalan raya.

"Gila nih Sudin Kebersihan. Sampah dibiarkan menumpuk dan jalan raya penuh sampah. Aroma tidak sedap pun menyebar kemana-mana," keluh Mansyur, pekerja di toko material tak jauh dari TPS ini kepada Harian Terbit, saat melintas di Jl Radjiman, kemarin.

Di tengah protes warga dan pengguna jalan yang melintas, secara bersamaan petugas kebersihan mengaku bernama Iwan, datang mengendarai gerobak bertuliskan "Gerobak Motor Sudin Kebersihan Kecamatan Cakung" menurunkan sampah. Gerobak berwarna orange ini tiba dengan bermuatan penuh sampah.

"Ini gara-gara truknya rusak, Pak. Biasanya sih lancar-lancar saja, Pak," kata Iwan, yang mengaku bukan petugas Sudin Kebersihan resmi, tapi hanya pegawai lepas yang khusus menampung sampah warga di beberapa RW sekitarnya dan membuannya di TPS tersebut.

Menurut Iwan yang dibenarkan warga sekitar, pengangkutan sampah warga di TPS Jl Rajiman ini biasanya dilakukan petugas Sudin Kebersihan Jakarta Timur dua kali sehari, yakni pagi dan sore hari. Namun hari itu meski sudah menjelang siang pukul 14.00 WIB, namun truknya belum datang juga ke lokasi sejak pagi.

"Repot Pak, soalnya cuma satu mobil truknya, jadi kalau sudah rusak begini, ya numpuk deh sampahnya gak diangkut," kata Iwan, sambil buru-buru pergi saat melihat Harian Terbit hendak mengambil gambar ke arah tumpukan sampah yang menyita separuh badan jalan itu.

Warga Kelurahan Jatinegara, terutama yang dekat dengan lokasi TPS ini, mendesak Sudin Kebersihan dan pihak swasta pengelola sampah, agar menggalakkan pengangkutan sampah. "Selain mengganggu pejalan kaki, dan kendaraan yang lewat, juga menyebarkan bau tak sedap serta menjadi sumber penyakit," kata Reinaldy Lumbangaol, warga Kampung Bulak, Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit.

Berdasarkan pantauan, selain TPS di Jl Radjiman, sejumlah TPS lain juga sering telat diangkut sampahnya. Antara lain TPS di Jl I Gusti Ngurah Rai dekat putaran fly over Klender, petugas pengangkut yang menggunakan truk baru bekerja siang hari sehingga sampah keburu menumpuk.

Demikian juga TPS menjelang putaran Taman Viaduk, Jatinegara setelah LP Cipinang dan Kantor Imigrasi. Sampah keburu menumpuk dan aromanya sudah ke mana-mana. "Celakanya kedua TPS ini berada di pinggir jalan protokol," kata Reinaldi, yang juga aktivis LSM ini.

Data yang diperoleh dari Sudin Kebersihan, volume sampah warga terus bertambah dari semula 6.035 m3 per hari (2008) kini menjadi 6.716 m3. Naik sekitar 11 persen per hari. Kendaraan pengangkut sampah yang beroperasi sebanyak 211 unit, terdiri dari 160 unit dari Sudin Kebersihan, ditambah 10 unit dari PD Pasar Jaya, 10 unit kendaraan sewa, dan dari swastanisasi kebersihan sebanyak 31 unit.

Sementara itu dari 10 kecamatan di Jakarta Timur, sedikitnya terdapat 120 TPS yang sebagian besar tersebar di setiap pinggiran jalan raya, seperti Jl. Cipinang Raya, Jl. Jatinegara Barat, Jl. Otista Raya serta Jl. Bekasi Timur. Ini tidak termasuk 106 Lokasi pembuangan sampah liar di sepanjang rel kereta api, khususnya mulai dari Stasiun KA Jatinegara hingga Stasiun KA Cakung dan sepanjang bantaran Kali Baru, Kecamatan Kramat Jati (aliem).

0 komentar:

Posting Komentar