Senin, 15 September 2014

Bupati Purwakarta, Kang Dedi Mulyadi (Foto Nur Terbit/Repro Buku "Kang Dedi Menyapa")
“Saya punya fasilitas online,” kata Kang Dedi Mulyadi, saat berbincang santai di pendopo kantor Bupati Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, suatu sore. Begitu penggalan wawancara santai saya dengan Kang Dedi Mulyadi, Bupati Puwakarta, untuk majalah INISIATOR.
Kepada saya mewakili majalah INISIATOR yang menemuinya, bupati yang selalu berpakaian khas Sunda ini lalu bercerita tentang fasilitas online yang digunakannya selama ini berkomunikasi dengan masyarakatnya. 
Fasilitas berupa pesan singkat SMS itu, belakangan diakuinya sangat ampuh.
“Kalau ada masyarakat yang masuk rumah sakit dan ada kendala karena belum dilayani, mereka SMS kepada saya selaku bupati. Saya lalu forward SMS tersebut ke direktur rumah sakit. Hasilnya, masyarakat tadi langsung dilayani dengan baik,” kata Kang Dedi Mulyadi.
Contohnya ada. 
Nah, sang bupati kemudian menunjukkan SMS tersebut melalui handphone jenis komunikator itu. Ada SMS dari seorang warga yang mengaku mau melahirkan namun belum dilayani oleh dokter di rumah sakit. Setelah diforward (diteruskan, red) oleh bupati, kemudian bupati dapat jawaban bahwa ternyata pasien itu belum dilayani karena memang belum cukup usia kandungannya.


Kang Dedi Mulyadi dan bukunya (Repro: Nur Terbit)

SMS warga lainnya, datang dari : Nama Jos Rizal, alamat Gang Mawar.
"Saya minta bantuan, anak saya masuk rumah sakit, harus dirawat, saran dokter harus masuk ICU sedangkan kami kesulitan karena keterbatasan biaya. Mohon pak bupati bisa membantu. Sekian dan terima kasih”.
Menurut Kang Dedi, ini bukti (dari pesan SMS balasan yang diterima bupati), kalau warga sudah dilayani. Kenapa? Ya, sebab direktur rumah sakit harus membalas dan mengirim SMS itu kembali kepada bupati. “Makanya orang Purwakarta itu, biar urusan listrik mati, pasti lapor ke bupati. Jadi gak aneh” (Selengkapnya, tunggu majalah INISIATOR terbaru beredar).


0 komentar:

Posting Komentar